Peran Desainer Interior pada Pelestarian Budaya Indonesia

Ditulis oleh Tania Nathanieala

Di era globalisasi saat ini, keberadaan museum ditengah masyarakat mulai ditinggalkan dan tergantikan dengan tempat-tempat lain yang kesannya kekinian. Seiring berjalannya waktu minat kunjung masyarakat pun mulai berkurang, hal ini dikarenakan museum yang masih terkesan tua, angker, dan tidak menarik.

Banyak pihak yang dapat berperan dalam peningkatan kulitas museum dan meningkatkan minat kunjung masyarakat, salah satunya adalah desainer interior yang dapat berperan dalam memberikan inovasi dalam merancang ulang museum.

“Merancang ulang interior museum dengan inovasi konsep dan teknologi bisa memberikan angin segar untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi museum Budaya Indonesia”

Berikut merupakan beberapa inovasi konsep dan hal-hal yang dapat diterapkan dalam memberikan ide baru dalam merancang ulang interior museum.  Contoh kasus yang kami ambil adalah Museum Seni Rupa dan Keramik yang terletak di Kota Tua, Jakarta yang memiliki potensi tinggi dalam memperkenalkan seni dan keramik ke masyarakat umum.

  • Konsep Tematik

Konsep desain ruang yang disesuaikan dengan koleksi di setiap ruang pameran dapat memberikan pengalaman yang berbeda pada setiap ruangnya serta membantu menciptakan ingatan dan kenangan pengunjung terhadap koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik. Sebagai contoh detail ruang pameran koleksi keramik cina yang di desain seperti di Chinatown, ruang pameran keramik kapal karam yang seperti berada di dalam kapal, dll. Konsep tematik ini juga dapat menampilkan tema narasi penggabungan antara koleksi dengan interior didalamnya agar para pengunjung dapat merasakan suasana interior yang lebih menarik.

Ruang pameran keramik “Kapal Karam”
Ruang pameran keramik Cina
  • Interaktif Museum

Konsep interaktif museum ini mengajak pengunjung untuk dapat aktif dan partisipatif melalui desain display interaktif seperti penggunaan teknologi dan permainan. Selain memberikan kesan yang dan minat, penerapan konsep interaktif museum ini juga dapat sejalan dengan era digitalisasi yang sangat pesat. Sebagai contoh terdapat display permainan pemburu harta karun, interaktif floor untuk permainan peta persebaran keramik nusantara, penggunaan teknologi touchscreen untuk informasi. Penggunaan VR juga dapat diterapkan dalam memberikan experience baru terhadap pengunjung.

  • Pencahayaan dan ventilasi

Selain konsep inovasi diatas, dalam mendesain sebuah museum juga perlu diperhatikan hal lain seperti sirkulasi, pencahayaan, penghawaan dan hal-hal lain yang esensial agar tidak merusak koleksi yang dimiliki.

Museum perlu senantiasa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman melalui interior museum yang dapat menumbuhkan minat dan fungsi museum di tengah masyarakat. Sebagai seorang interior desainer kita juga perlu terus membuka diri terhadap perkembangan zaman dan teknologi agar dapat memberikan fresh idea. Dengan konsep inovasi diatas diharapkan dapat membuka wawasan dalam ide kreatif lainnya yang dapat diterapkan pada interior museum sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi dengan budaya Indonesia melalui interior yang diciptakan dalam museum.

Judul Proyek : Perancangan Interior Seni Rupa dan Keramik Jakarta

Oleh Tania Nathaniela, Universitas Tarumanagara jurusan Desain Interior 2020.

Written by: Kayana Studio